bus kota deje

Nama : Noviani Deje

Nim : 08/268214/SA/14532

Tema : Jalur angkot

Pengamatan di Bus Jalur

Dikota ini banyak sekali yang disebut bus jalur, tapi banyak juga diantara bus itu yang seharusnya sudah tidak layak pakai. Bukan hanya karena terlihat dari luar tapi juga asap yang tak enak dipandang mata saat melaju. Saat itu saya hanya fokus pada bus yang saya naiki. Bus jalur 4 adalah bus yang juga salah satu bus yang beruperasi dikota Yogyakarta.

Tempat pemberhentian jalur 4 sebagai tanda istirahat ada 3 tempat, didepan MAN Yogyakarta, Pasar Bringharjo dan perempatan yang menuju Solo. Didepan MAN Yogyakarta jalur ini berhenti hanya sebentar sangat berbeda dari biasanya. Didepan Pasar Bringharjo ternyata sangat lama berhenti daripada sebelumnya. Kalaupun penumpang mau turun sebentar dan membeli makananpun masih sangat bisa karena terlalu lamanya. Supir bus jalur itupun bercerita kalau hari minggu bus yang beroperasi hanya sedikit karena separuh dari bus disarter untuk jalan-jalan didalam kota ataupun luar kota.

Perjalanan yang ditempuh jalur 4 ini cukup jauh, bahkan saya baru tahu kalau dengan menaiki jalur 4 kebun binatang Gembira Loka.

Saat sampai diperempatan jalan yang menuju ke terminal Giwangan, ternyata disana banyak sekali penumpang yang turun untuk menyambung bus menuju Solo. Supir buspun ikut turun dan berganti dengan “supir tembak”. Supir tembak adalah supir yang dibayar oleh supir sesunggauhnya hanya untuk menggantikan supir sesungguhnya saat supir sesunggauhnya ingin istirahat, mungkin supir tembak hanya bisa ditemukan di perempatan ini untuk bus jalur 4. Supir tembak ini membawa bus hanya dari perempatan itu sampai kembali keperempatan itu lagi (jalurnya perempatan - terminal Giwangan – perempatan), sesampainya diperempatan sambil menunggu penumpang supir bus yang sesungguhnya beristirahat sebentar. Setelah bus berikutnya datang, barulah bus yang saya tumpangi melaju, karena peraturannya bus didepan harus jalan ketika bus selanjutnya datang.